Selasa, 10 November 2020

QS. Al-An'am 6: Ayat 69

 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَمَا عَلَى الَّذِينَ يَتَّقُونَ مِنْ حِسَابِهِمْ مِّنْ شَىْءٍ وَلٰكِنْ ذِكْرٰى لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

"Orang-orang yang bertakwa tidak ada tanggung jawab sedikit pun atas (dosa-dosa) mereka; tetapi (berkewajiban) mengingatkan agar mereka (juga) bertakwa."

(QS. Al-An'am 6: Ayat 69)

MEN JELANG A SHALAT TAHAJJUD :

 MEN JELANG A SHALAT TAHAJJUD  :


DAH SYAT NYA SIKSA API NERAKA JAHANAM  :


Wahai Saudara ku , Nabi Saw. ber sabda   :


نَارُكم هذِه ما يُوقدُ بنُو آدمَ جُزْءٌ واحدٌ من سبعين جزءاً من نار جهنَّم


Api yang di nyala kan oleh manusia di dunia ini , adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari panas nya api neraka jahanam .

 

( HR. Bukhari no. 3265 , Muslim no. 2834 ) .


 Allah Swt. ber firman  :


 Katakan lah , Api neraka Jahanam itu lebih sangat panas , jika me reka.me ngetahui .

 

( QS. At-Taubah / 9 , Ayat : 81) .


 Allah Swt. ber firman  :


وَا تَّقُوا النَّا رَ الَّتِيْۤ اُعِدَّتْ لِلْكٰفِرِيْنَ


Dan pelihara lah diri mu dari api neraka , yang di sedia kan bagi orang-orang kafir . 

 

( QS. Ali 'Imran 3 : Ayat 131) .


Allah Swt ber firman :


فَاَ نْذَرْتُكُمْ نَا رًا تَلَظّٰى

Maka  Aku  mem peringat kan kamu dengan neraka yang menyala-nyala . 

.

( QS. Al-Lail 92 : Ayat 14) .


Aamiin Allahumma Aamiin.

Amalan Sunnah Sebelum Sholat Jum'at ✨

 Amalan Sunnah Sebelum Sholat Jum'at ✨


👉 Mandi Sebelum Salat Jumat

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at, maka ia mandi seperti mandi janabah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Mandi pada hari Jum’at adalah wajib bagi setiap orang yang telah baligh.” (HR. Bukhari dan Muslim)


👉 Memakai Pakaian Terbaik dan Minyak Wangi

Nabi SAW bersabda, “Wajib bagi kalian membeli 2 buah pakaian untuk shalat Jum’at, kecuali pakaian untuk bekerja.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, dinilai shahih oleh Al Albani)

Dalam hadits lain, Nabi SAW bersabda, “Barang siapa mandi pada hari Jumat dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak rambut atau minyak wangi kemudian berangkat ke masjid dan tidak memisahkan antara dua orang, lalu sholat sesuai yang ditentukan baginya dan ketika imam memulai khotbah, ia diam dan mendengarkannya maka akan diampuni dosanya mulai Jumat ini sampai Jumat berikutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)


👉 Segerakan Berangkat ke Masjid

Anas bin Malik berkata, “Kami berpagi-pagi menuju salat Jum’at dan tidur siang setelah shalat Jum’at.” (HR. Bukhari)

.

.

Wallahu a'lam, semoga bermanfaat 🙏🏻

QS. Al-Baqarah 2: Ayat 100

 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


اَوَکُلَّمَا عٰهَدُوْا عَهْدًا نَّبَذَهٗ فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ ۗ بَلْ اَكْثَرُهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ

"Dan mengapa setiap kali mereka mengikat janji, sekelompok mereka melanggarnya? Sedangkan sebagian besar mereka tidak beriman."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 100)

QS. Al-Baqarah 2: Ayat 151

 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


كَمَاۤ اَرْسَلْنَا فِيْکُمْ رَسُوْلًا مِّنْکُمْ يَتْلُوْا عَلَيْكُمْ اٰيٰتِنَا وَيُزَكِّيْکُمْ وَيُعَلِّمُکُمُ الْكِتٰبَ وَا لْحِکْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَّا لَمْ تَكُوْنُوْا تَعْلَمُوْنَ ۗ 

"Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul (Muhammad) dari (kalangan) kamu yang membacakan ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) dan Hikmah (Sunnah), serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 151)

Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa Billah

 ✏ Yaumuts Tsulaatsaa' (يوم الثّلاثاء)

▶ Hari Selasa

● 23 Dzulkaidah 1441 H /  14 Juli 2020


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


📝 Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa Billah


Kalimat ini adalah dzikir yang sudah tidak asing lagi di telinga dan lisan kita, dikenal dengan istilah hauqolah.


Biasa kita baca ketika mendengar adzan, ketika setelah shalat, atau ketika melihat sesuatu yang menakjubkan.


Artinya dari kalimat ini adalah

 ‘Tiada daya upaya dan tidak ada kekuatan kecuali atas izin Allah Ta’ala‘.

Begitu agungnya kalimat ini sampai-sampai dikatakan sebagai tabungan surgawi.


Rasulullah Shallalahu’alaihi Wasallam bersabda:

“Wahai Abdullah bin Qais, maukah engkau kuberitahu tentang salah satu tabungan surgawi?

Abdullah bin Qais menjawab:

‘Tentu, wahai Rasulullah’.

Ia bersabda:

‘Ucapkanlah laa haula wa laa quwwata illa billah’”

(HR. Bukhari no.4205, Muslim no.7037)


Makna dari kalimat ini adalah, bahwa tercapainya sesuatu, perubahan kondisi menjadi lebih baik, adalah semata-mata karena kehendak Allah dan pertolongan dari-Nya.

Bukan karena pertolongan dukun, bantuan jin, keajaiban jimat atau kesaktian kyai.

Sama sekali bukan.


Konsekuensinya, memohon kebaikan, memohon tercapainya sesuatu, menggantungkan pertolongan hanyalah ditujukan kepada Allah Ta’ala.

Inilah konsep Tauhid.


Wallahu a'lam  bish showab


Semoga Allah ‘azza wa jalla menyelamatkan kita dan senantiasa menambahkan taufik dan hidayahNya untuk kita semua.

Aamiin


Demikian yang dapat kami sampaikan.

Semoga bermanfaat.


Yuk di share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan.

Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam, bersabda :

"Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya."

[HR. Muslim dari Abu Mas'ud Al-Anshori radhiyallaahu'anhu]


Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum. 


QS. An-Nisa' 4: Ayat 119

 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَّلَاُ ضِلَّـنَّهُمْ وَلَاُ مَنِّيَنَّهُمْ وَلَاٰ مُرَنَّهُمْ فَلَيُبَـتِّكُنَّ اٰذَا نَ الْاَ نْعَا مِ وَلَاٰ مُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللّٰهِ ۗ وَمَنْ يَّتَّخِذِ الشَّيْطٰنَ وَلِيًّا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَا نًا مُّبِيْنًا ۗ 

"dan pasti akan kusesatkan mereka, dan akan kubangkitkan angan-angan kosong pada mereka, dan akan kusuruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak, (lalu mereka benar-benar memotongnya), dan akan aku suruh mereka mengubah ciptaan Allah, (lalu mereka benar-benar mengubahnya). Barang siapa menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka sungguh, dia menderita kerugian yang nyata."

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 119)

QS. An-Nisa' 4: Ayat 120

 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيْهِمْ ۗ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْـطٰنُ اِلَّا غُرُوْرًا

"(Setan itu) memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka."

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 120)

QS. Al-Baqarah 2: Ayat 143

 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَکُوْنُوْا شُهَدَآءَ عَلَى النَّا سِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَاۤ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِ ۗ وَاِ نْ كَا نَتْ لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ ۗ وَمَا كَا نَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَا نَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِا لنَّا سِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

"Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya, melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 143)

QS. Ar-Rahman 55: Ayat 5

 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


اَلشَّمْسُ وَا لْقَمَرُ بِحُسْبَا نٍ ۙ 

"Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan,"

(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 5)

QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 55

 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


اِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوا الَّذِيْنَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَهُمْ رَا كِعُوْنَ

"Sesungguhnya penolongmu hanyalah Allah, rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, seraya tunduk (kepada Allah)."

(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 55)

JANGAN ENGKAU SIA-SIAKAN DIRIMU DENGAN MELALAIKAN TAKWA

 JANGAN ENGKAU SIA-SIAKAN DIRIMU DENGAN MELALAIKAN TAKWA 


🎙 Al Hafidz Ibnu Rajab rahimahullah berkata:


📝 Sebagian salaf pernah menulis wasiat kepada salah seorang saudaranya, adapun setelahnya:


🧷 Sesungguhnya siapa saja yang bertakwa kepada Allah, maka dia telah menjaga dirinya. 


🧷 Namun barang siapa yang menyia-nyiakan ketakwaannya, maka sungguh dia telah menyia-nyiakan dirinya. Sementara Allah tidak butuh kepadanya. 


🗂 Majmu' ar Rosail 3/103


 •••┈••••○❁🌻❁○••••┈•••


🎙 قال الحافظ ابن رجب رحمه الله تعالى :


 كتب بعض السَّلف إِلَى أخيه :


أما بعد : فإنه من اتقى الله فقد حفظ نفسه ، 


ومن ضيع تقواه فقد ضيع نفسه ، والله الغني عنه .


🗂  [مجموع الرسائل ( ١٠٣/٣ ) ]


•••┈••••○❁🌻❁○••••┈•••


✍🏻 ©KajianIslamTemanggung

https://t.me/thalabul_ilmi/1384


≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈


𝘞𝘢𝘭𝘩𝘢𝘮𝘥𝘶𝘭𝘪𝘭𝘭𝘢𝘢𝘩𝘪 𝘳𝘢𝘣𝘣𝘪𝘭 '𝘢𝘢𝘭𝘢𝘮𝘪𝘪𝘯

𝘞𝘢 𝘴𝘩𝘢𝘭𝘭𝘢𝘭𝘭𝘢𝘢𝘩𝘶 '𝘈𝘭𝘢𝘢 𝘔𝘶𝘩𝘢𝘮𝘮𝘢𝘥


𝘞𝘢𝘭𝘭𝘢𝘢𝘩𝘶 𝘵𝘢'𝘢𝘭𝘢 𝘢'𝘭𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘪𝘴𝘩-𝘴𝘩𝘢𝘸𝘢𝘣


💎 𝚂𝚎𝚖𝚘𝚐𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚖𝚊𝚗𝚏𝚊𝚊𝚝

🛫 𝚂𝚒𝚕𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚜𝚎𝚋𝚊𝚛𝚕𝚞𝚊𝚜𝚔𝚊𝚗.


بارك الله فيكم

BANYAK-BANYAKLAH BERSYUKUR

 BANYAK-BANYAKLAH BERSYUKUR 


📖 Dari Ubaidillah bin Mihshan Al Anshari radhiyallahu 'anhu mengatakan, "Rasulullah ﷺ bersabda:


مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ، آمِنًا فِي سِرْبِهِ ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا 


"Siapa di antara kalian yang masuk waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman keluarganya dan memiliki makanan yang cukup untuk hari itu, maka seakan-akan nikmat dunia dikumpulkan untuknya".


📚 HR lmam Tirmidzi (2346) dan lmam lbnu Majah (4141), dinyatakan hasan oleh Syaikh Albani.


~~~~


🤲 Semoga Allah terus menambah nikmatNya untuk kita semua, utamanya nikmat iman dan lslam maupun ittiba' sunnah RasulNya sampai dikaruniai husnul khatimah.



✍🏻 FIK  الفقير إلى عفو ربه أبو يحيى


_____


✍🏻 ©ForumIlmiahKaranganyar

https://t.me/thalabul_ilmi/1386


🌷🌳🌷🌳🌷🌳🌷🌳🌷🌳


𝘞𝘢𝘭𝘩𝘢𝘮𝘥𝘶𝘭𝘪𝘭𝘭𝘢𝘢𝘩𝘪 𝘳𝘢𝘣𝘣𝘪𝘭 '𝘢𝘢𝘭𝘢𝘮𝘪𝘪𝘯

𝘞𝘢 𝘴𝘩𝘢𝘭𝘭𝘢𝘭𝘭𝘢𝘢𝘩𝘶 '𝘈𝘭𝘢𝘢 𝘔𝘶𝘩𝘢𝘮𝘮𝘢𝘥


𝘞𝘢𝘭𝘭𝘢𝘢𝘩𝘶 𝘵𝘢'𝘢𝘭𝘢 𝘢'𝘭𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘪𝘴𝘩-𝘴𝘩𝘢𝘸𝘢𝘣


💎 𝚂𝚎𝚖𝚘𝚐𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚖𝚊𝚗𝚏𝚊𝚊𝚝

🛫 𝚂𝚒𝚕𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚜𝚎𝚋𝚊𝚛𝚕𝚞𝚊𝚜𝚔𝚊𝚗.


بارك الله فيكم

SALAH KAPRAH SEBAGIAN MANUSIA DALAM MEMBACA AL-QURAN

 SALAH KAPRAH SEBAGIAN MANUSIA DALAM MEMBACA AL-QURAN 


Syaikh Shalih bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah:


“Bahkan mereka telah dicengkeram oleh taklid buta kepada nenek moyang mereka, mereka menyangka bahwasanya Al-Quran hanyalah untuk di ambil berkahnya saja, untuk meraih pahala dengan membacanya. Bukanlah tujuan membaca Al-Quran (menurut mereka) adalah untuk mentadaburi dan mengamalkan isinya.


Sedikit sekali orang yang membaca Al-Quran untuk tujuan ini, akan tetapi kebanyakan mereka membaca Al-Quran sebatas :


1. Untuk mencari berkah, 

2. Untuk berlezat-lezat dengan suara qori'-nya, 

3. Untuk menyenandungkannya 

4. Atau membacakannya kepada orang sakit untuk pengobatan.


Adapun kalau membaca Al-Quran untuk diamalkan, untuk menghayatinya, untuk menjadi rujukan isi kandungannya, untuk bisa menilai keadaan manusia  dengan Al-Quran ini, maka ini tidak ditemukan, kecuali sangat sangat sedikit dari kalangan manusia.

Dan kita tidak mengatakan : sesungguhnya hal itu tidak ada, akan tetapi ada dalam jumlah yang sangat sedikit. 


📑 Syarh Ushul As-Sittah 10-11


#akidah #pahala #berkah #


✍🏻 ©ahlussunnahposo

https://t.me/thalabul_ilmi/1385


🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁


𝘞𝘢𝘭𝘩𝘢𝘮𝘥𝘶𝘭𝘪𝘭𝘭𝘢𝘢𝘩𝘪 𝘳𝘢𝘣𝘣𝘪𝘭 '𝘢𝘢𝘭𝘢𝘮𝘪𝘪𝘯

𝘞𝘢 𝘴𝘩𝘢𝘭𝘭𝘢𝘭𝘭𝘢𝘢𝘩𝘶 '𝘈𝘭𝘢𝘢 𝘔𝘶𝘩𝘢𝘮𝘮𝘢𝘥


𝘞𝘢𝘭𝘭𝘢𝘢𝘩𝘶 𝘵𝘢'𝘢𝘭𝘢 𝘢'𝘭𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘪𝘴𝘩-𝘴𝘩𝘢𝘸𝘢𝘣


💎 𝚂𝚎𝚖𝚘𝚐𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚖𝚊𝚗𝚏𝚊𝚊𝚝

🛫 𝚂𝚒𝚕𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚜𝚎𝚋𝚊𝚛𝚕𝚞𝚊𝚜𝚔𝚊𝚗.


بارك الله فيكم

Ringan Di Lisan Berat Di Timbangan Ringan

 ✏ Yaumul Itsnayn (يوم الاِثنين)

 ▶ Hari Senin 

● 22 Rabiul awal 1442 H / 09 November 2020 M


بسم اللـه الرحمن الرحيـم


📝 Ringan Di Lisan Berat Di Timbangan Ringan


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

“Ada dua buah kalimat yang ringan di lisan namun berat di dalam timbangan, dan keduanya dicintai oleh ar-Rahman, yaitu

‘Subhanallahi wabihamdihi, subhanallahil ‘azhim.”

(HR. Bukhari [7573] dan Muslim [2694])


Syaikh al-Utsaimin rahimahullah menerangkan,

“Kedua kalimat ini merupakan penyebab kecintaan Allah kepada seorang hamba.” 

Beliau juga berpesan, 

“Wahai hamba Allah, sering-seringlah mengucapkan dua kalimat ini.

Ucapkanlah keduanya secara kontinyu, karena kedua kalimat ini berat di dalam timbangan (amal) dan dicintai oleh ar-Rahman,


Sedangkan keduanya sama sekali tidak merugikanmu sedikitpun sementara keduanya sangat ringan diucapkan oleh lisan, ‘Subhanallahi wabihamdih, subhanallahil ‘azhim’.


Maka sudah semestinya setiap insan mengucapkan dzikir itu dan memperbanyaknya.”

(Syarh Riyadh as-Shalihin, 3/446).


Dzikir “Subhanallah”

artinya Maha Suci Allah, maksudnya adalah mensucikan Allah dari berbagai macam kekurangan dan aib yang ada pada-NYa.


Dzikir “wa bihamdihi”, artinya segala puji bagi Allah, artinya kita memuji Allah karena Dialah yang pantas mendapatkan pujian dan sanjungan disebabkan nama dan sifat-Nya yang sempurna.


Dzikir “al ‘azhim”, maksudnya Yang Maha Agung.


Wallahu a'lam bish-showab


Semoga Allah ‘azza wa jalla menyelamatkan kita dan senantiasa menambahkan taufik dan hidayahNya untuk kita semua.

Aamiin


Demikian yang dapat kami sampaikan.

Semoga bermanfaat.


Yuk di share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan.

Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam, bersabda :

"Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya."

[HR. Muslim dari Abu Mas'ud Al-Anshori radhiyallaahu'anhu]


Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum. 


Keikhlasan pun Sangat Membutuhkan Kesabaran

 ✏  Yaumuts Tsulaatsaa' (يوم الثّلاثاء)

▶ Hari Selasa

● 23 Rabiul awal 1442 H / 10 November 2020 M


بسم اللـه الرحمن الرحيـم


📝 Keikhlasan pun Sangat Membutuhkan Kesabaran


Sabar untuk mengikhlaskan niat dan membersihkannya dari riya' dan tujuan duniawi tatkala sebelum beramal dan juga tatkala sedang beramal.


Sabar untuk menyembunyikan amalan tersebut dan tidak menampakannya kepada orang lain, karena pahala amalan yg tersembunyi lebih besar.

Inipun butuh kesabaran yang besar, karena jiwa selalu ingin menceritakan amalannya kepada orang lain agar dihargai dan dihormati


Setelah beramal harus sabar agar amalan tersebut tidak dirusak oleh ujub dan takabbur yang sewaktu waktu timbul karena kekaguman terhadap amalan tersebut atau merasa jasa dan peranmu yang besar sehingga jadilah engkau merasa sok "penting". Padahal semua keberhasilanmu datangnya dari Allah semata


Jika engkau berbuat baik kepada orang lain maka bersabarlah dengan menjaga keikhlasanmu dengan tidak marah tatkala air susumu dengan air tuba oleh orang yang kau bantu.


Karena sesungguhnya engkau tidak mengarapkan "balas jasanya" dan tidak pula ucapan "terima kasihnya". Akan tetapi engkau hanya mengharapkan wajah Allah.


Allah berfirman:

Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.

Setelah itu Allah berfirman :

Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera,

(QS Al-Insan 9, 12)


“Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari perbuatan menyekutukan-Mu sementara aku mengetahuinya, dan akupun memohon ampun terhadap perbuatan syirik yang tidak aku ketahui.” Aamiin


Wallahu a'lam bish-showab


Semoga Allah ‘azza wa jalla menyelamatkan kita dan senantiasa menambahkan taufik dan hidayahNya untuk kita semua.

Aamiin


Demikian yang dapat kami sampaikan.

Semoga bermanfaat.


Yuk di share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan.

Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam, bersabda :

"Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya."

[HR. Muslim dari Abu Mas'ud Al-Anshori radhiyallaahu'anhu]


Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum. 

DOAKANLAH ORANG YANG MENASIHATIMU

 DOAKANLAH ORANG YANG MENASIHATIMU 


Al-Imam Ibnu Qudamah al-Maqdisi rahimahullah berkata, 


وقد كان أمير المؤمنين عمر بن الخطاب رضى الله عنه يقول: رحم الله امرءا أهدى إلينا عيوبنا.


"Dahulu Amirul Mukminin Umar ibnu al-Khattab radhiyallahu 'anhu mengatakan, 'Semoga Allah merahmati orang yang memberikan hadiah kepada kami berupa kesalahan-kesalahan kami (untuk diperbaiki).'" 


📖 Sumber: 

Mukhtashar Minhāj al-Qāshidīn, jilid 1, hlm. 157. 


📲 Alih bahasa: 

Abu Fudhail Abdurrahman ibnu Umar غفر الرحمن له.